Peristiwa Bulan Dzulqa’dah: Butir-Butir Perjanjian Hudaibiyah, Strategi untuk Gencatan Senjata

- 19 Juni 2022, 16:11 WIB
Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian Hudaibiyah /wikimedia/BukhariSaeed/

BERITA BANTUL – Perjanjian Hudaibiyah terjadi di sebuah daerah yang bernama Hudaibiyah. Perjanjian ini merupakan bentuk kesepakatan antara kaum musyrik Mekkah dan kaum muslim dari Madinah.

Perjanjian ini dari pihak kaum muslim disaksikan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq, Umar bin Al-Khatthab, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Suhail, Sa’ad bin Abi Waqqash, Muhammad bin Salamah, dan Ali bin Abi Thalib yang menjadi sekretarisnya.

Sementara itu, dari pihak kaum musyrik Mekkah ada nama Suhail bin Amr dan Mikraz bin Hafsh. Yang bertindak sebagai tokoh utama dari kaum musyrik ini adalah Suhail.

Tentu saja Rasulullah Muhammad saw. juga terlibat karena beliaulah yang paling menonjol dari perjanjian ini.

Baca Juga: Peristiwa Bulan Dzulqa’dah; Perjanjian Hudaibiyah sebagai Upaya Diplomasi dan Menghindari Peperangan

Kesepakatan ini berjalan dengan sanga alot. Suhail enggan menyebut nama Al-Rahman dalam perjanjian ini. Suhail juga tidak mau jika dalam perjanjian tersebut dituliskan Rasulullah. Oleh karena itu, dituliskan Muhammad ibn Abdillah (Muhammad putra Abdullah).

Dikutip dari buku berjudul Membaca Sirah Nabi Muhammad saw. (Lentera Hati, 2012) karya M. Quraish Shihab, beginilah butir-butir perjanjian Hudaibiyah:

1. Gencatan senjata selama sepuluh tahun. Tiada permusuhan dan tindakan buruk terhadap masing-masing dari kedua pihak selama masa tersebut.

2. Siapa yang datang dari kaum musyrik kepada Nabi tanpa izin keluarganya, harus dikembalikan ke Mekkah, tetapi bila ada di antara kaum muslim yang berbalik dan mendatangi kaum musyrik, maka ia tidak akan dikembalikan.

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x