Kisah Seorang dari Yaman yang Hendak Membunuh Nabi Muhammad, Begini Akhirnya

- 31 Oktober 2022, 09:55 WIB
Kisah seseorang dari Yaman yang hendak membunuh Nabi Muhammad saw
Kisah seseorang dari Yaman yang hendak membunuh Nabi Muhammad saw /Pixabay

BERITA BANTUL – Kisah seorang dari Yaman yang hendak Membunuh Nabi Muhammad saw., begini akhirnya.

Di masa itu, Nabi Muhammad saw. hendak dibunuh oleh seseorang yang bernama Tsumamah bin Itsal.

Tsumamah bin Itsal adalah seorang laki-laki asal Yamamah, Yaman.

Dia amat sangat membenci Nabi Muhammad saw., karena menurutnya, ajaran yang dibawanya, Islam, telah merusak tradisi.

Baca Juga: Baca Doa Ini ketika Mau Masuk Rumah, Gus Baha: Maka Kamu Tidak akan Fakir

Hatinya memendam keinginan kuat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.

Pada saat yang direncanakan, dia pun berangkat ke Madinah. Dia mempersiapkan senjata dan segala yang diperlukan untuk tujuan tersebut.

Umar bin Khatthab dan para sahabat melihat kedatangannya dan memperhatikan gerak-gerik serta gestur Tsumamah yang mencurigakan. Mereka lantas menghadang lelaki pemberani asal Yamamah itu.

“Apa tujuanmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” tanya Umar menginterogasi Tsumamah.

Baca Juga: 4 Tokoh dalam Sejarah yang Rela Meninggalkan Istana dan Takhta demi Pencerahan Spiritual, Ada yang dari Jawa

Tsumamah memang mempunyai nyali pemberani. Dia pun menjawab pertanyaan tersebut tanpa ragu sekaligus menantang, “Aku ke sini untuk membunuh Muhammad!”

Mendengar jawaban yang menantang ini, Umar tak segan segera menangkapnya dan membawanya ke masjid. Tangan Tsumamah pun diikat. Senjatanya diarampas. Umar melaporkannya kepada Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. kemudian keluar menemui Tsumamah lalu terjadilah dialog.

Nabi saw. bertanya, “Bagaimana keadaanmu, Tsumamah?”

Baca Juga: Kisah Haru Menjelang Wafat, Habib Munzir Al Musawa Ditemui Rasulullah SAW

Dia pun menjawab, “Aku baik-baik saja.”

“Jika engkau membunuh seseorang, maka akan ada yang membalas kelak. Jika engkau memberi makan, maka engkau memberi kepada orang yang berterima kasih. Jika engkau minta uang, engkau akan diberi seberapa pun engkau memintanya.”

Dialog seperti ini dilakukan lagi sampai tiga hari. Pada keesokan hari berikutnya, Nabi Muhammmad saw. meminta sahabatnya untuk melepaskan ikatan Tsumamah dan membebaskannya.

Tsumamah kemudian pergi ke sebuah pohon kurma di dekat masjid lalu mandi. Sesudah itu, dia kembali dan menyatakan masuk Islam, membaca dua kalimat syahadat.

Baca Juga: Sejarah Ringkas Tragedi Karbala; Kisah Memilukan Akhir Hayat Sayyidina Husein sang Cucu Nabi yang Mulia

Tsumamah lantas mengatakan, “Muhammad, demi Allah tidak ada di muka bumi ini orang yang paling aku benci selain engkau. Akan tetapi, sekarang engkau adalah orang yang paling aku cintai. Jika kudamu bisa membawaku, aku ingin umrah, bagaimana menurutmu?”

Nabi saw. gembira dan menyuruhnya umrah. Manakala dia tiba di Mekkah dan orang-orang Quraisy mengetahui dia masuk Islam, mereka berkata, “Engkau pura-pura, ya?”

Dia menjawab, “Tidak, Aku mengikuti Muhammad.”

Tsumamah menjadi muslim yang baik dan ikut berjuang menyebarkan Islam secara baik-baik.

Baca Juga: Bacaan Doa Sapu Jagat Lengkap Dengan Dalilnya, Senjata Andalan Saat Berdoa

Tulisan ini dilansir dari status Facebook Husein Muhammad yang dibagikan pada 31 Oktober 2020.***

 

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah