Klaim China Kuasai Natuna Terbongkar, Indonesia Punya KRI Golok dengan Senjata Kelas Tinggi

13 April 2022, 02:34 WIB
Klaim China Kuasai Natuna Terbongkar, Indonesia Punya KRI Golok dengan Senjata Kelas Tinggi /Antara/Teguh Prihatna/

BERITA BANTUL - Klaim China atas Laut Natuna Utara mulai terkuak secara nyata. Indonesia waspada penuh dengan strategi militer kelas tinggi. 

Klaim China atas Natuna Utara adalah sepihak, karena bertentangan dengan Hukum Laut Internasional. 

Tapi, China punya misi khusus untuk taklukkan Natuna yang punya segudang kekayaan alam yang sangat melimpah. 

Baca Juga: 144 Triliun Cadangan Gas Bumi di Natuna, China Siapkan Strategi Merebutnya dari Indonesia

Dikutip dari Zonajakarta.com, China dengan berani mengakui bahwa Laut Natuna Utara merupakan bagian dari kedaulatan Beijing.

Oleh sebab itu China berhak melakukan apa saja du Laut Natuna Utara.

Padahal jelas Hukum Laut Internasional atau UNCLOS telah mengatur mengenai batas-batas laut suatu negara, termasuk di Laut Natuna Utara.

Klaim sepihak China di Laut Natuna Utara membuat Beijing melanggar UNCLOS. Klaim sepihak China di Laut Natuna Utara menyerobot kedaulatan berbagai negara di ASEAN.

Setidaknya sekitar 80 persen dari Laut Natuna Utara diklaim China masuk teritorial Beijing.

Baca Juga: China Main Belakang Incar Kekayaan Natuna, Mampukah Indonesia Mewaspadainya?

Dengan ini jelas bahwa China telah melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS.

“Ini adalah area klaim yang diperebutkan dari pihak China yang melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS),

Beijing mengklaim sekitar 80% dari ruang maritim di Laut Cina Selatan.” dilansir dari laporan The New Indian Express, 7 Januari 2022.

Adanya klaim China di Laut Natuna Utara juga menjadi perhatian sendiri bagi Indonesia.

Karena klaim China atas Laut Natuna Utara ikut menyerobot kedaulatan Indonesia.

Bahkan China dilaporkan mengirim kapal survei dan penjaga pantai untuk terobos ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Beijing Murka Besar Disebut Sebar Mata-mata Karena Sepihak Miliki Natuna

Adanya gangguan kapal survei dan penjaga pantai China di Laut Natuna Utara menimbulkan gejolak geopolitik antara kedua negara.

“Sekitar akhir Agustus, sebuah kapal survei China dan dua kapal penjaga pantai masuk ke ZEE Indonesia, meningkatkan ketegangan geopolitik antara kedua negara.” terang sumber.

Gangguan kapal survei dan penjaga pantai milik China itu juga sebagai kebuntuan pertama atas adanya klaim teritorial di Laut Natuna Utara.

“Ini adalah kebuntuan pertama di wilayah sekitar blok Tuna, di mana kapal China memetakan dasar laut untuk sumber daya dan mulai keberatan dengan kegiatan eksplorasi oleh Indonesia.” imbuhnya.

China sendiri sangat ingin menguasai Laut Natuna Utara, terlihat dari sebaran peta yang diakui sepihak oleh pemerintah China.

Baca Juga: Rusia Siapkan Perang Lebih Luas, NATO Siagakan 40 Ribu Tentara Aliansi

Batas-batas kedaulatan China di Laut Natuna Utara dibagi dengan sebaran Nine Dash Line.

 

KRI Golok Siap Jaga Natuna

Indonesia tidak tinggal diam dengan klaim sepihak China. Modernisasi alutsista dilakukan Indonesia untuk mewaspadai berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Modernisasi dilakukan Indonesia agar mata dunia, khususnya China, tidak seenaknya asal main klaim secara pihak.

Indonesia tunjukkan pada dunia, bahwa alutsista yang dikembangkan bisa menjadi bagian militer yang paling berpengrauh di dunia.

Dikutip dari Zonajakarta.com, salah satu armada tempur laut yang dimiliki Indonesia untuk bisa menjaga kedaulatan di Natuna Utara misalnya ada KRI Golok 688.

KRI Golok 688 merupakan Kapal Cepat Rudal atau KCR yang belum lama ini bergabung dengan TNI AL. Bergabungnya KRI Golok 688 ke TNI AL, tentu semakin mempekuat pertahanan matra laut.

Baca Juga: Ekspansi Nuklir China Hebohkan Dunia, Amerika Tidak Mau Hegemoninya Disaingi

Dalam laporan Zonajakarta.com sebelumnya disebutkan bahwa KRI Golok 688 ditempatkan di sekitar Kepulauan dan Laut Natuna serta Ambalat.

Kapal tempur ini sangat cocok untuk digunakan berpatroli di Natuna karena punya kecepatan tinggi serta sulit terdeteksi radar musuh.

Dilansir dari tnial.mil.id, KRI Golok 688 merupakan KCR buatan Indonesia. PT Lundin merupakan industri pertahanan dibalik terciptanya KRI Golok 688.

KRI Golok 688 menambah jajaran kekuatan kapal tempur yang dimiliki oleh TNI AL saat ini.

KRI Golok 688 memiliki dimensi ukuran dengan panjang 62,53 meter, lebar 16 meter, tinggi 18,7 meter dan bobotnya 53,1 ton.

Kecepatan maksimum KRI Golok 688 adalah 28 knots dan kecepatan jelajah 16 knots. KRI Golok 688 dilengkapi dengan segudang persenjataan mumpuni.

Baca Juga: Washington Ancam Beri Sanksi ke China, Beijing Atur Strategi Jatuhkan Amerika dari Hegemoni Dunia

Tentunya ini akan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh KRI Golok 688 dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

KRI Golok 688 juga dipersenjatai dengan beberapa jenis senjata, yakni meriam kaliber 30 mm dan senapan kaliber 12,7 mm.

KASAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan bahwa kapal KRI Golok 688 ini punya daya hancur yang besar saat menghadapi musuh.

Keunggulannya pada kecepatan dan kemampuan tempur diharapkan bisa menjadi kunci bagi TNI AL memenangkan penjagaan kawasan Natuna.

Dalam peresmiam KRI Golok 688 lalu, dikutip dari koarmada2.tnial.mil.id, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebut bahwa KRI Golok-688 juga dapat digunakan untuk melaksanakan setiap tugas operasi yang diberikan.

Tugas operasional KRI Golok 688 yang dimaksud yakni baik Operasi Militer Perang (OMP), maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Baca Juga: Bom Nulir Meningkat Tajam, China dan AS Pamer Kekuatan, Mau Perang?

Mengingat KRI Golok dilengkapi dengan kecepatan yang tinggi dan daya hancur yang besar, kapal ini akan mampu melaksanakan taktik Hit and Run.

Selain punya daya hancur besar dan kecepatan yang baik, KRI Golok 688 menyimpan satu keunggulan lagi.

KRI Golok 688 adalah produk kapal pertama yang dibuat dari bahan composite.

Bahan composite membuat KRI Golok 688 memiliki kekuatan bodi yang lebih tinggi dengan bobot yang ringan.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler