Network
BERITA BANTUL - Perairan Natuna Utara terus menjadi klaim berbagai negara. China paling getol untuk memilikinya.
Strategi disiapkan China untuk merebut Natuna, salah satunya membuat pangkalan militer di bekas wilayah Indonesia, yakni Timur Leste.
Secara legal, Natuna masuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga: China Luncurkan Rudal Pembunuh Amankan Kawasan Indo-Pasifik, Australia dan AS Ketakutan?
Ternyata, Natuna menyimpan kekayaan harta karun yang melimpah. Di balik warna birunya permukaan air laut di Natuna Utara, tersimpan kekayaan besar yang membuat semua negara lain iri pada Indonesia.
Dikutip dari Zonajakarta.com, Natuna Utara, selain kaya akan hasil laut berupa berbagai jenis ikan, ternyata menyimpan harta karun dengan nilai fantastis.
Karena ditetapkan sebagai Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia berdasarkan hukum internasional.
Makanya, hanya Indonesia yang punya kuasa penuh untuk memanfaatkan semua sumber daya dan kekayaan alam di wilayah Natuna.
Baca Juga: PBB 'Pecat' Rusia dari Anggota Dewan HAM, China: Menambah Bahan Bakar ke Api
Namun, Laut Natuna Utara sekaligus adalah perbatasan terluar Indonesia dengan negara-negara tetangga.
Sebagai ZEE dengan kekayaan yang menakjubkan, wajar saja jika banyak kapal-kapal nelayan asing nekat menerobos masuk dan ikut 'memancing' kekayaan di Natuna Utara.
Sudah banyak kapal asing yang dipaksa mundur keluar dari wilayah Natuna Utara oleh Bakamla dan para petugas keamanan Indonesia.
Selain kapal-kapal nelayan asing, China juga rupanya melirik wilayah Natuna Utara yang diklaimnya sebagai kekuasaan mereka.
Baca Juga: Perang Terbuka Rusia-Amerika di Depan Mata, Senjata Nuklir Jadi Penyebabnya
Dulunya, wilayah ini diberi nama Laut China Selatan, namun Indonesia mengubahnya menjadi Laut Natuna Utara.
Atas dasar peta historis, China merasa bahwa sejarah mereka menunjukkan bahwa Natuna Utara adalah kekuasaan mereka hingga saat ini.
Dikutip dari Reuters, saat Indonesia melakukan kegiatan pengeboran gas bumi di Natuna, China dengan berani mengirimkan surat protes ke Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Surat itu tentu saja tidak digubris oleh pemerintah.
Bagaimanapun juga, hasil kekayaan alam di Natuna adalah 100 persen hak Indonesia dan tidak bisa dilarang oleh China.
Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2022, Cek Kuota Dan Simak Link Tiketnya
Seharusnya malah Indonesia yang melarang aktivitas-aktivitas kapal asing China yang lewat melanggar peraturan di Natuna Utara.
Tahun 2027 mendatang, Indonesia diprediksi bakal mendulang untung dari harta karun yang tersembunyi di bawah permukaan air Natuna Utara.
Data Kementerian Energi dan Sumber Data Mineral (ESDM), Indonesia punya banyak cadangan gas bumi di Natuna Utara.
Ada sekitar 144,06 triliun kaki kubik (TFC) cadangan gas bumi di perairan Natuna.
Sebanyak 49,87 TCF gas bumi berada di Blok East Natuna Utara dan merupakan jumlah terbesar yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Teks Doa Halal Bi Halal 2022, Cocok untuk Dibaca Dalam Acara Resmi dan Acara Santai
Indonesia saat ini sudah mulai mempersiapkan berbagai teknologi untuk mengolah gas bumi di Blok East Natuna dan rencananya akan bisa dimulai tahun 2027.
Medan yang menantang dengan kondisi perairan dalam menjadi kesulitan tersendiri bagi Indonesia dalam menambang gas bumi ini.
Namun, jika semua teknologi dan peralatan sudah siap digunakan dengan maksimal, Indonesia akan ketiban untung dengan penjualan hasil olahan gas bumi ini.
Wilayah Natuna Utara merupakan surga yang dimiliki oleh Indonesia, dan beruntungnya kita karena daerah ini secara hukum internasional yang berlaku adalah milik negara ini.***
Disclaimer: Tulisan ini pertama kali dimuat Zonajakarta.com dengan judul 'China Tak Punya Hak Sedikitpun Atas Kekayaan Natuna, Indonesia Siap ‘Bongkar’ Harta Karun Besar Tahun 2027'.
