Apresiasi Gus Hilmy Pasca Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

- 4 Juli 2022, 20:14 WIB
Apresiasi Gus Hilmy Pasca Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Apresiasi Gus Hilmy Pasca Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia /beritabantul.com/

Gus Hilmy menambahkan, yang terpenting adalah usahanya. Mengenai hasilnya, Gus Hilmy mengajak seluruh masyarakat mendoakan perdamaian itu terwujud.

“Seluruh masyarakat, kami harap turut mendukung langkah Presiden ini. Hasil itu nomor dua, yang penting sudah diusahakan maksimal. Semoga dunia bisa kembali berdamai,” ujar Katib Syuriah PBNU itu.

Gus Hilmy juga mengingat bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi bukan untuk kepentingan Indonesia, melainkan untuk perdamaian dunia. Gus Hilmy pun optimis, bahwa nantinya perdamaian dapat terwujud.

 “Kita bisa melihat bagaimana antusiasme Presiden Putin atas kedatangan Presiden Jokowi, sehingga menghasilkan berbagai kesepakatan. Keduanya tampak lebih mesra dibanding pemimpin negara lain, karena Presiden Jokowi tulus dengan proposalnya,” tegas Gus Hilmy.

Baca Juga: Fatayat NU DIY Perkuat Kader Lewat Gerakan Perempuan Islam Moderat, Gus Hilmy: Contohlah Sayyidah Khadijah

Selain itu, Gus Hilmy juga mengajak negara-negara lain mengikuti langkah Presiden Indonesia ini. Sejauh ini masih ada negara-negara yang sengaja membuat suasana di antara kedua negara tersebut semakin panas.

“Kita dari Indonesia mengajak negara-negara lain juga mengikuti langkah Presiden kita ini. Jangan justru membuat semakin panas dengan keberpihakan dan sokongan senjata. Kita tahu, apa kepentingan mereka dalam berpihak. Kita akan dapat melihat peradaban dunia yang indah jika para pemimpin dunia dapat bersikap seperti Presiden kita dalam mewujudkan perdamaian. Kalau tidak bisa membuat perdamaian, setidaknya jangan memancing peperangan terus terjadi,” ajak Gus Hilmy.

Melihat sejarah, perdamaian dalam peperangan tidak serta-merta dapat terhenti seketika meski sudah ada pihak yang berusaha mendamaikan. Kedua kepala negara yang berkonflik harus bertemu dan membuat kesepakatan.

Hal ini pulalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda dulu. Kedua negara bertemu dan menandatangi perjanjian kedaulatan hingga akhirnya Indonesia benar-benar terlepas dari penjajahan dan perang pun berakhir.

Baca Juga: Gus Yahya Gojlok Habis Sekjen PBNU Gus Ipul Walikota Pasuruan

Halaman:

Editor: Ahmad Amnan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah