BERITA BANTUL - Gus Hilmy menjelaskan bahwa syarat utama negara demokratis harus diwujudkan, dimana pendidikan inklusif adalah kunci utamanya.
Bagi Gus Hilmy, pendidikan inklusif harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin, sebagai upaya untuk memberikan akses ilmu pengetahuan dan pekerjaan.
Dari pendidikan inklusif, maka dapat dibangun tatanan masyarakat yang inklusif (inclusive society) dan demokratis.
Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional 2022, Gus Hilmy Ingatkan PR Pendidikan dan Kualitas SDM
Menurut Gus Hilmy, prasyarat utama masyarakat yang demokratis adalah yang memiliki prinsip hurriyyah (kemerdekaan) dan musawah (kesetaraan) dalam hal pendidikan.
Melalui pendidikan inklusif diharapkan masyarakat menjadi semakin baik, saling menghormati dan menghargai harkat dan martabat sesama, dan utamanya memberikan aksesibilitas yang lebih bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
Pernyataan Gus Hilmy tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan tema Merajut Nilai-Nilai Kebhinekaan Melalui Pendidikan Inklusif, bertempat di Gedung KH. Abdullah Masduki, Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Gus Hilmy adalah sapaan akrab pria yang menjadi anggota MPR RI, Dr. KH. Hilmy Muhammad, M.A.
“Terbentuknya tatanan masyarakat yang inklusif pada gilirannya akan mendorong seluruh warga masyarakat memiliki kesempatan yang sama, tidak hanya dalam hal pendidikan, tetapi juga kesempatan berikutnya, yaitu dalam dunia kerja,” tegas Gus Hilmy yang juga anggota Komite I DPD RI tersebut pada Jumat, 29 Juli 2022.
Baca Juga: Gus Hilmy Minta KPU Buat Kebijakan yang Setara dalam Pemilu 2024