Profil Pesantren Babakan Cirebon, Pesantren Tertua di Jawa Barat yang Dapat Penghargaan PBNU Sambut 1 Abad NU

- 2 Februari 2023, 13:10 WIB
Profil Pesantren Babakan Cirebon, Pesantren Tertua di Jawa Barat yang Dapat Penghargaan PBNU
Profil Pesantren Babakan Cirebon, Pesantren Tertua di Jawa Barat yang Dapat Penghargaan PBNU /facebook/irfan/

Mulai tahun 1916 M pesantren diasuh oleh KH. Amien Sepuh bin KH. Arsyad, yang masih merupakan AHLUL BAIT, dari garis keturunan Sunan Gunung Djati (baca silsilah KH Amin Sepuh, disusun oleh KH. Mudzakkir, 2007).

KH. Amien Sepuh tahun 1893 pernah mengaji di Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.

Pada masa pengasuhan KH. Amin Sepuh, Pondok Gede Babakan mencapai masa keemasan dan banyak andil dalam mencetak tokoh-tokoh agama yang handal.

Hampir semua Kiai sepuh di wil 3 Cirebon bahkan menyebar ke pelosok Indonesia adalah muridnya, sebut saja Kang Ayip Muh (kota Cirebon), KH. Syakur Yassin, KH. Abdullah Abbas (Buntet), KH Syukron Makmun, KH. Abdul Hannan, KH Sanusi, KH. Machsuni (Kwitang, Jakarta), dll.

KH. Amien Sepuh menekuni Pesantren Babakan sebagai tempat pengabdiannya terhadap masyarakat Islam khususnya.

Setelah 25 tahun mengembangkan Pesantren Babakan, tahun 1940-an, yaitu pasca kemerdekaan, Beliau sekaligus berjuang bagi kemerdekaan RI.

Baca Juga: Nasab Syekh Datuk Kahfi Cirebon Sampai Rasulullah, Berikut Ini Urutannya

Bahkan dalam perang 10 November Surabaya, para kiyai khos termasuk KH Hasyim Asy'ari menunggu kabar dari KH Amin sepuh sebelum mengeluarkan Fatwa Jihad.

KH. Amin Sepuh bersama beberapa anaknya, para Kiyai Cirebon (wilayah 3 Cirebon dan Jawa Barat) plus Ustadz, santri dan masyarakat benar-benar berjuang ke surabaya, Jawa Timur.

Bahkan dikabarkan yang menembak Jendral Mallaby dari Inggris yang di boncengi Belanda (NICA), adalah anak buah KH. Amin Sepuh yang bernama Kiai Sholeh yang wafat di sana.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x