Rahasia Raden KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Dicintai Jutaan Umat

21 Mei 2022, 18:37 WIB
Rahasia KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Dicintai Jutaan Umat /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Ulama muda kharismatik asal Bangkalan meninggalkan tangis jutaan umat saat wafat pada Sabtu, 14 Mei 2022. 

Ia adalah KH Fakhrillah Aschal, cicit ulama besar Madura Syaikhona Kholil Bangkalan. 

Ra Fakhri atau Kiai Fakhri, sapaannya, juga Pimpinan Ahbabur Rasul dan jamaahnya dikenal dengan nama Fakher's Mania.

Baca Juga: Profil KH Fakhrillah Aschal Bangkalan, Nasabnya Sampai Rasulullah SAW

Selain menjadi pengasuh Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, Ra Fakhri juga Rais Syuriah PCNU Bangkalan dan Mursyid Tarekat Syadzilyah.

Sebagaimana dikutip dari laman pesantren Syachona Cholil, syaichona.net, Ra Fakhri dikenal sebagai sosok kiai yang dicintai jutaan. 

Kesaksian santri bernama Shofiyullah El-Adnany atas cinta jutaan umat kepada Ra Fakhri dibuktikan saat wafatnya.  

Saat wafatnya itu, banyak sekali orang-orang berdatangan bak air mengalir untuk mengantarkan Ra Fakhri pada tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Juga: Profil KH Abdullah Schal, Ayahanda KH Fakhrillah Aschal Pengasuh Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan

Bahkan sampai di ketiga hari pasca wafatnya, orang-orang tak henti-hentinya membanjiri Pondok Pesantren Syaichona Cholil Demangan, tempat Ra Fakhri tinggal, untuk berta’ziyah.

Kenapa Kyai Fakhri dicintai oleh segenap kalangan dan usia?

Pertama, karena Ra Fakhri terlebih dulu mencintai mereka melebihi cintanya kepada diri sendiri.

Kedua, kepada kalangan para ulama dan habaib Kai Fakhri sangat tawadu’ dan menghormati.

Dalam banyak acaranya, beliau sangat sering mendatangkan para habaib kondang untuk mengisi sebuah ceramah agama.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Kisahkan Kewalian Syaikhona Cholil saat Bertemu Habib Ali Al Habsyi Pengarang Simtudduror

Untuk kalangan para kiai, Ra Fakhri merangkul mereka kemudian dijadikan mitra dalam berdakwah. Sehingga para kiai yang dekat dengan beliau mendapatkan tugas masing-masing untuk tujuan dakwah.

Ada yang dijadikan sebagai pengurus NU, pengurus Thariqah asy-Syadzili, pengurus Fakher’s Mania dan lain-lain. Berkat itu pula mereka jadi dikenal oleh masyarakat luas.

Ketiga, kepada teman-temannya yang sedari kecil bermain bersamanya, mereka tetap beliau posisikan tetap sebagai teman tidak berubah dan diajak bersama untuk mengikuti dakwah beliau.

Hingga pada akhirnya mereka sendiri yang sungkan, sehingga memposisikan beliau sebagai guru sekaligus teman.

Baca Juga: Kisah KH Abdullah Schal Bangkalan Ngaji di Pesantren Sidogiri Pasuruan

Keempat, kepada para santri, Kiai Fakhri sangat menyayangi, mendidik dan mengayomi layaknya anak sendiri.

Sehingga para santri tidak ada yang khawatir untuk menghaturkan sebuah keperluan, baik untuk diri pribadinya atau untuk komunitasnya.

Dikisahkan, ada salah seorang santri dengan lancangnya datang menemui beliau di pendoponya.

Lalu satri tersebut mengatakan, “Kiaeh, kauleh lok cocok dek caranah sampean se mulang ketab.” (Kiai, saya tidak cocok dengan caramu mengajar kitab)

Orang-orang yang mendengar penuturan santri tadi sangat geram, karena menganggapnya tidak tahu sopan santun.

Baca Juga: Profil Ibunda KH Fakhrillah Aschal, Pengasuh Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan

Bahkan orang yang mendengar cerita ini juga ikut marah dan geram, hingga ada yang berusaha mencari siapa santri tersebut.

Tapi Kiai Fakhri berbeda dengan orang-orang. Beliau mendengarkan semua penuturan dan keluh kesah santri “kurang ajar” tersebut dengan baik dan tanpa kerut dahi sekali pun, apalagi mau marah. 

Beliau malah tersenyum dengan senyum khasnya.

Sebab mungkin beliau menganggap, yang namanya santri memang belum punya banyak ilmu, termasuk ilmu tata krama.

Baca Juga: Difitnah Palsukan Uang, Syaikhona Kholil Tunjuk Batu Jadi Emas Mengkilat, Tentara Belanda Kaget Luar Biasa

Mereka masih butuh belajar banyak untuk menjadi orang baik. Maka tidak butuh untuk dimarahi, sebaliknya mereka butuh disayang dan diarahkan.

Kelima, kepada siapa pun beliau selalu welcome dan tidak pernah menolak orang yang datang.

Meski hanya untuk kepentingan foto bersama, beliau juga menerima. Bahkan diajak selfi pun beliau bersedia, walau dalam keadaan genting karena dikejar waktu.

Seorang ulama besar, pengasuh pesantren besar juga keturunan seorang wali, masih mau-maunya diajak selfi. Semua itu tidak lebih, karena cintanya beliau kepada mereka tanpa membeda-bedakannya.

Beliau masukkan mereka semua di bawah bendera beliau bernama Fakher’s Mania tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Syaikhona Kholil Kirim Surat untuk Anjing Hitam di Makkah, Ternyata Ini Rahasianya

Keenam, Kiai Fakhri juga sangat sayang kepada anak-anak kecil. Setiap ada anak kecil yang dibawa oleh orang tuanya menghadap beliau, mereka akan dimanja, dielus-elus kepalanya dan didoakan.

Sering kali juga diberi hadiah dan digendong oleh beliau.

Shofiyullah El-Adnany mengisahkan saat anaknya masih umur lima tahun menangis sesenggukan ketika menonton video pemakaman beliau.

Kemudian anaknya mengadu kepada dirinya, “Abi, aku nangis lihat videonya kyai yang mati. Aku kan sayang Kyai Fakhri.” Katanya dengan sedih.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Wafat, Ini Pesannya tentang Rahasia Nikmatnya Dzikir

Banyak sekali di antara kita yang mempunyai kenangan manis saat bersama beliau, sehingga tidak sulit untuk menemukan bukti nyata saat foto bersama, malah di sosmed banyak bertebaran.

Wajar kalau semuanya merasa kehilangan, sebab mereka ditinggalkan oleh beliau saat cinta itu tengah menghunjam dalam.

"Semoga cinta ini menjadikan kita semua kelak dikumpulkan bersama beliau di surganya Allah. Amin," pungkasnya.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler