Jet Tempur AS Bawa Bom Nuklir Menuju Langit Rusia, Putin Dikabarkan Sakit Kanker Tiroid

2 April 2022, 10:39 WIB
Jet Tempur AS Bawa Bom Nuklir Menuju Langit Rusia, Putin Dikabarkan Sakit Kanker Tiroid /pixabay/klimkin/

BERITA BANTUL - Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina akhir Februari 2022 lalu, Vladimir Putin menjadi pusat perhatian dunia. 

Setiap gerak langkah dan pernyataan Putin menjadi kabar yang tersebar luas di semua negara di dunia. 

Fakta Putin menjadi trending dunia, apalagi Rusia terus melakukan aksi-aksi militer yang tak henti di Ukraina.

Baca Juga: Uni Eropa Harus Bayar Gas Pakai Rubel Rusia, Tanda Runtuhnya Hegemoni Barat?

Langkah terbaru yang dilakukan Putin adalah mewajibkan negara-negara Uni Eropa untuk membayar pasokan gas dengan mata uang rubel Rusia.

Mulai 1 April 2022, Uni Eropa didikte Putin untuk mengikuti kebijakan mata uang rabel tersebut.

"Mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok," kata Putin dalam pidato yang berapi-api.

"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan (dalam rubel), kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya ... kontrak yang ada akan dihentikan," katanya, dikutip BeritaBantul.com dari Mirror UK.

Baca Juga: Sebut Barat Mau Mencekik Ekonomi, Menlu Rusia Tegaskan Siap Perang Total

Karena kebijakan Putin ini, Uni Eropa geram, bahkan Amerika Serikat (AS) juga ikut-ikutan melancarkan perang urat syaraf ke Moskow.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, kondisi terbaru dilaporkan, Rusia telah melakukan manuver militer udaranya untuk meneror Swedia.

Tak main-main, Rusia mengirim empat pesawat tempur, di antaranya dua jet Sukhoi Su-24 dan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27.

Apa yang dilakukan Rusia ini langsung mendapat balasan dari angkatan udara Swedia dengan mengirim Jet Swedia JAS 39 Gripen.

Manuver Rusia ini mendapatkan balasan dari AS yang langsung mengirim pasukan nuklirnya ke langit Rusia.

Baca Juga: Nuklir NATO Ditargetkan Runtuhkan Rusia, Kemungkinan Perang Lebih Besar Libatkan Banyak Negara

Dalam sebuah laporan, militer AS membawa bom nuklir dan terlihat terbang masuk dekat perbatasan Rusia.

AS rupanya tak main-main pada Rusia. Dengan kejadian tersebut, semua kemungkinan bisa terjadi.

Dengan pengiriman pesawat tempur AS pembawa nuklir ke Rusia, itu menjadi pesan penting kepada Vladimir Putin.

Laporan RS Klinik Pusat Moskow.

Di saat kabar jet tempur AS siap kuasai langit Rusia, beredar kabar Presiden Putin kerap kali didampingi oleh seorang dokter spesialis serta profesional medis lainnya.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, laporan baru mengklaim, dokter bedah Yevgeny Selivanov, yang bekerja untuk RS Klinik Pusat Moskow kerap kali mendatangi Vladimir Putin di resor Laut hitam Sochi, yang kabarnya merupakan tempat tinggal favoritnya.

Baca Juga: Anak Presiden AS, Hunter Biden Biayai Laboratorium Senjata Biologis Rahasia di Ukraina, Klaim Rusia Terbukti!

Sang dokter bedah dilaporkan sudah 35 kali terbang untuk menemui Vladimir Putin.

Dicurigai Vladimir Putin mengalami gangguan kesehatan meski belum diketahui secara pasti ia sakit apa.

Pasalnya, bidang keahlian dokter yang menanganinya diketahui mengambil tesis berjudul 'Kekhasan diagnostik dan perawatan bedah pasien lanjut usia dan pikun dengan kanker tiroid'.

Kelompok media investigasi Rusia Proekt, yang telah dilarang dari negara itu, membuat klaim soal teori bahwa Vladimir Putin sedang sakit saat menyatakan perang terhadap Ukraina.

Baca Juga: Mantan BIN Ungkap Rahasia Putin Siapkan Strategi Rusia Jadi Super Power

Ada spekulasi luas mengenai kesehatan Putin, baik fisik maupun mental, yang mungkin menjadi faktor dalam keputusannya untuk menyerang Ukraina.

"Kami berjanji untuk mengungkapkan kepada Anda rahasia utama Kremlin. Tentu saja, kami berbicara tentang kesehatan Vladimir Putin," ucap Media Proekt, dikutip dari Express.*** 

Editor: Muhammadun

Sumber: Mirror Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler