Network
BERITA BANTUL – Ustazah Oki Setiana Dewi masih gaduh dibicarakan warganet. Seorang suami yang marah luar biasa ke istrinya sampai memukul wajahnya hingga menangis disebutnya aib yang harus ditutupi.
Ceramah viral ini pun menuai komentar beragam. Ada yang setuju, tapi sebagian besar tidak setuju.
Konsekwensi tokoh publik, ceramahnya pasti akan menuai jutaan kritik.
Baca Juga: Viral Ceramah Oki Setiana Dewi, Kiai Jamal Pati: Memukul Istri tidak Boleh!
Di saat yang bersamaan, ramai juga dibicarakan warganet terkait pernyataan pakar tafsir Indonesia,Quraish Shihab tentang ajaran agama dalam relasi suami istri.
Akun Instagram @matanajwa, sebagaimana dikutip BeritaBantul.com pada Jumat, 4 Februari 2022, menayangkan kembali cuplikan video Shihab n Shihab tentang “Memuliakan Perempuan” 4 tahun yang lalu.
Dalam video pendek tersebut, Abi Quraish Shihab menerangkan bahwa seorang suami tidak boleh memukul istrinya. Jangan sampai ada penganiayaan dalam rumah tangga.
“Nabi yang menjelaskan, jangan pukul sampai menciderai, jangan pukul wajah, jangan ada penganiayaan,” tegas Abi Quraish.
Nabi Muhammad, lanjut Abi Quraish, bersabda bahwa tidak ada yang memukul istrinya kecuali orang yang gagal dalam hidupnya. Sabda Nabi yang disampaikan Abi Quraish kemudian ditegaskan kembali oleh Najwa Shihab.
Abi Quraish menjelaskan alasan mengapa disebut orang yang gagal. Seorang suami, menurut Abi Quraish bertugas membina rumah tangga. Jangankan memukul, menghina saja dilarang oleh agama.
“Tidak ada yang menghina seorang istri (perempuan) kecuali dilakukan oleh orang yang hina. Tidak ada yang memuliakannya kecuali dilakukan oleh orang mulia,” pungkas Abi Quraish.
Baca Juga: Tidak Marah Saat Dicaci dan Di-bully, Ini Caranya Agar Hidup tetap Bahagia Penuh Berkah
Potongan video lama yang diposting kembali oleh akun Instagram @matanajwa tersebut mendapatkan respon luas warganet. Salah satunya respon dari @ira_suarilah sebagaimana berikut.
"Terima kasih, Abi. Sepertihalnya Putri cantik Abi, saya berharap semua perempuan tumbuh menjadi perempuan berpendidikan tinggi dan mandiri secara financial. Ketika pernikahan sudah dinodai oleh adanya tindakan kekerasan baik fisik dan atau psikis, siapapun (laki2 dan atau perempuan) harus tegas dan berani menolong/menyelamatkan diri (dan anak2). Pernikahan itu equal, respecting each other," tulis akun @ira_suarilah.
Sampai berita ini ditayangkan, respon terus mengalir dari warganet.***
