“Kami berkomitmen sebagaimana MoU yang telah sepakati bersama Prodi IKS, mahasantri di sini mendalami kitab kuning, hafalan Al-Qur’an, wawasan kebangsaan, dan pembelajaran bahasa inggris," tegas Kiai Ruslani.
Dijelaskan juga bahwa sanad dan syahadah hafalan Al-Qur’an 30 juz di sini, Nyai Wahyuni Shifaturrahmah Al-Hafidhah, S.Th.I., MSI berasal dari Pondok Pesatren Krapyak.
"Untuk mahasiswa S2 atau pascasarjana kami mendampingi secara khusus untuk academic writing atau menulis artikel untuk jurnal sejak dini, supaya studinya di kampus lancar,” jelas KH. Ruslani, alumni Pondok Pesantren An-Nuqayah Sumenep, Madura ini.
Di akhir pertemuan, Basnang Said atas nama Kemenag RI menyampaikan terima kasih kepada Pondok Pesantren Inovasi Bangsa yang telah menerima Mahasantri-mahasantri Kemenag RI.
“Pondok ini memiliki konsep bangunan menarik dan kurikulum yang cukup baik sehingga mahasantri dapat belajar dengan baik, belajar ilmu agama maupun ilmu-ilmu bermasyarakat sesuai harapan Kemenag RI," tegasnya, dikutip dari rilis yang diterima.
"Saya berpesan, didiklah, bimbinglah dan nasehatilah mahasantri ini, mereka generasi bangsa, para pemimpin masa depan,” pesan Dr. H. Basnang Said, S.Ag., M.Ag. yang memperoleh penghargaan wisudawan doktor terbaik di UIN Alauddin Makassar tahun 2011.***