Keistimewaan Kiai Kategan Plered, Penghulu Kerajaan Mataram Islam di Masa Sultan Agung Hanyokrokusumo

- 3 Januari 2023, 06:00 WIB
Keistimewaan Kiai Kategan Plered, Penghulu Kerajaan Mataram Islam di Masa Sultan Agung Hanyokrokusumo
Keistimewaan Kiai Kategan Plered, Penghulu Kerajaan Mataram Islam di Masa Sultan Agung Hanyokrokusumo /facebook/asuyaser/

Baca Juga: Punya Sejarah Kelam di Mataram, Jenazah Amangkurat 1 Disebut Wangi dan Tak Membusuk

Sekedar kabar tambahan, katanya, selain “gajah”, ada pula lambang “kyai ageng” lainnya di Jawa, yaitu lebah (bramara) dan biawak/buaya/bajul (sarira).

"Keistimewaan Kiai Kategan ada di situ. Ia menjadi sosok keramat dalam kerja penyusunan-ulang peradaban (cakra manggilingan) yang dikrida-laksanakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma," terang Yaser yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baginya, sebagai seorang pemegang tampuk kendali berjeneng (bernama-ruh) “Hanyakrakusuma”, Sultan Agung memang tertakdirkan untuk memulakan pemanunggalan tata-hidup beralas peradaban bulan (candra) dan peradaban matahari (surya) yang sebelumnya masih terpisah.

"Hingga kini, polesan peradaban baru yang bersumber dari tangan Sultan Agung melestari dalam banyak hal. Satu di antaranya adalah ilmu matematika-amali (ilmu falak) kawula jawi," tegasnya.

Ilmu falak Jawi itu, lanjutnya, mulai dari babak penghitungan mangsa, pemilihan pekerjaan, perbintangan, tafsir mimpi, hitungan waktu terbaik untuk bepergian, hingga perjodohan.

"Semua itu, di Jawa, merupakan perkara ke-muhammad-an. Menjadi maklum bila nama Kanjeng Nabi saw dan amal salawat kepadanya lantas menyumsum di dalam kebudayaan Jawa. Kiai Kategan ada di pusat kerja pembumian ke-muhammad-an itu di tanah Jawa," terangnya.

Baca Juga: 31 Desember 2009, Detik-detik Pemakaman Gus Dur Dihadiri Jutaan Manusia Indonesia

Dijelaskan juga, ada lambang “wulan tumanggal” atau “bulan sabit” yang terpahat di nisan Kiai Kategan dan nisan makam-makam pada zaman itu serta setelahnya ada di ranah wicara ini.

"Maksudnya: “wala-nata-manggala”. Jadi bulan sabit di makam-makam kuno dan di warangka keris itu bukan lambang kekhilafahan Turki Usmani," sambungnya.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah