Profil Singkat Sayyidina Husein Cucu Rasulullah SAW, Karbala Jadi Saksi Kepalanya Terpengggal

- 20 Januari 2023, 15:45 WIB
Profil Singkat Sayyidina Husein Cucu Rasulullah SAW, Wafat dalam Tragedi Karbala
Profil Singkat Sayyidina Husein Cucu Rasulullah SAW, Wafat dalam Tragedi Karbala /facebook/adib/

TOKOH - Profil Singkat Sayyidina Husein Cucu Rasulullah SAW, Karbala Jadi Saksi Kepalanya Terpengggal.

Sayyidina Husein bin Ali adalah cucu Rasulullah yang paling sering disebut dalam sejarah Islam. Namanya jadi fenomenal karena kisah tragis peristiwa Karbala.

Lahir dari rahim Sayyidah Fathimah binti Muhammad, Sayyidina Husein adalah sosok pemimpin yang tegas dan penuh kasih sayang. 

Baca Juga: Nabi Menggendong Hasan dan Husein saat Shalat, Gus Baha: Shalat Itu Ibadah, Menyayangi Anak Kecil juga Ibadah

Dijelaskan, bahwa Sayyidina Husein lahir pada bulan Sya'ban, tahun 4 H. Beliau memiliki 5 anak: Āli Akbar, Ali Asghar, Ja'far, Fathimah, dan Sukainah.

Nabi Muhammad SAW sendirilah yang memberi nama Sayyidina Husein. Sebelumnya, beliau juga memberi nama Sayyidina Hasan. Sayyidina Ali Karramallahu Wajhahū berkata:

"Setelah Hasan lahir, aku menamainya 'Harb'. Setelah itu, Rasulullah datang lalu bertanya:

"Perlihatkan kepadaku, cucuku. Kau beri nama apa dia? Sayyidina Ali menjawab: "Aku menamainya Harb'."

Kemudian Rasulullah saw. bersabda: "Jangan beri nama dia Harb. Beri dia nama Hasan!"

Setelah itu Sayyidina Husein dilahirkan, Rasulullah saw datang lagi sembari bertanya: 'Perlihatkan kepadaku, cucuku. Engkau beri nama apa?

Akupun berkata: "Aku menamainya Harb. Kemudian beliau bersabda:

"Jangan namakan dia Harb. Beri dia nama Husein!"

Baca Juga: Sejarah Ringkas Tragedi Karbala; Kisah Memilukan Akhir Hayat Sayyidina Husein sang Cucu Nabi yang Mulia

Rasulullah saw mengunjungi Sayyidina Husein dan Sayyidina Hasan setiap kali jiwa beliau diliputi rasa cinta kepada anak laki-laki dan beliau sangat merindukan keturunan dari dirinya.

Rasulullah saw tidak sanggup melihat keduanya disakiti. Juga tidak suka mendengarkan tangisan keduanya di waktu mereka berdua kecil, sebagaimana seringkali anak-anak kecil menangis di waktu belia.

Suatu hari Rasulullah keluar dari rumah Sayyidah Aisyah menuju rumah Sayyidah Fathimah, beliau mendengar Sayyidina Husein menangis lalu bersabda:

"Wahai Fathimah, tidakkah engkau mengetahui bahwa tangisannya menyakiti diriku?!"

Rasulullah saw berkata kepada Sayyidah Fathimah:

"Berikan cucuku kepadaku!" Maka Rasulullah mencium keduanya dan mendekap keduanya. Dan beliau tidak pergi kecuali mereka berdua telah tertawa dan meninggalkan meninggalkannya dalam keadaan tertawa.

Suatu hari di salah satu waktu shalat Isya', Nabi Muhammad saw. membawa Sayyidna Hasan atau Husein, lalu beliau meletakkannya. Kemudian, beliau bertakbir untuk shalat, dan memanjangkan sujud. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist:

Baca Juga: Kisah Pemakaman Kepala Sayyidina Husein, Wangi Darah yang Mengalir Menggetarkan Langit Mesir

"Aku mengangkat kepalaku, tiba-tiba seorang bayi berada di atas punggung Rasulullah saw dan beliau dalam keadaan sujud. Maka aku kembali lagi sujud. Setelah shalat, seseorang bertanya:

'Wahai Rasulullah, engkau sujud dalam shalat sangat lama, hingga kami menduga terjadi sesuatu atau engkau sedang diberi wahyu.'

Rasulullah menjawab: "Gak ada apa-apa. Hanya saja, cucuku menaiki punggungku, dan aku tak ingin keburu-buru."

Rasulullah berkhutbah kepada kaum muslimin, tiba-tiba Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein datang dengan mengenakan baju merah dan mereka berdua sangat mengesankan beliau.

Rasulullah saw. turun dari mimbar, membawa dan meletakkan mereka berdua di sisi beliau.

Kemudian, beliau mengucapkan: "Shadaqallahu al-Ādhīm. إنما أموالكم وأولادكم فتنة."

"Aku melihat dua bayi itu berjalan dan membuatku berkesan. Dan aku tak sabar sampai aku memotong khutbahku lalu mereka berdua kunaikan ke atas mimbar.

Sayyidina Husein telah berhaji sebanyak 25 kali dalam keadaan berjalan.

Beliau berkata: "Ketahuilah, bahwasanya hajat-hajat manusia yang diemban oleh kalian adalah nikmat-nikmat Allah kepada kalian. Jangan menyia-nyiakan nikmat-nikmat itu, sehingga ia berubah menjadi bencana."

Baca Juga: Jadi Saksi Wafatnya Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Karbala Jadi Kota Terkaya di Irak

Beliau juga berkata, "Barangsiapa dermawan, akan mulia. Barangsiapa bakhil, akan hina. Barangsiapa tergesa-gesa kepada saudaranya dalam kebaikan, kelak ia juga akan mendapati kebaikan."

Beliau syahid pada hari Jum'at, hari Asyura, pada Muharram tahun 61 H dan beliau berumur 56 tahun.

Syahidnya Sayyidina Husein 

Sebelum Sayyidina Husein dibunuh, beliau mendendangkan syiir dari bahr Rajaz.

يا دهر أف لك من خليل ♡ كم لك بالإشراق والأصيل

من صاحبٍ أو طالبٍ قتيل ♡ والدهر لا يقنع بالبديل

وإنما الأمر إلى الجليل ♡ وكل حي سالك السبيل

O, Masa. Celakalah engkau! dari seorang kekasih.

Betapa banyak pagi dan senja berlalu, seorang kawan atau teman terbunuh. Sementara masa tak mampu menggantikannya. Keserahkan permasalahanku kepada Allah. Setiap yang hidup adalah pejalan menuju ketiadaan.

Baca Juga: Pesan Terakhir di Malam Perpisahan Sayyidina Husein dengan Adiknya, Zainab Cucu Rasulullah

Sayyidina Husein mengulang syair itu tiga kali. Sayyidina Ali Zainal Abidin yang terbaring sakit menangis dan diam. Ia mengetahui bahwa bala' akan datang.

Sayyidah Zainab mendengar syiir itu, beliau berkata kepada Sayyidina Husein:

"O! Sekiranya kematian meniadakan hidupku! Ibuku, sayyidah Fatimah telah meninggal. Ayahku, sayyidina Ali juga meninggal. Hasan, saudaraku juga. Wahai saudaraku yang masih tersisa!" Sayyidah Zainab menangis sekencang-kencangnya.

Sayyidina Husein menjawab:

"Wahai, saudariku! Jangan sekali-kali setan merampas sifat kesabaranmu!"

"Wahai, saudaraku. Izinkan aku mengorbankan diriku untukmu."

Sayyidna Husein sedih. Air mata beliau mengalir.

Diriwayatkan bahwasanya setelah Sayyidina Husein dibunuh, kepala beliau dipenggal, mereka duduk sebagaimana semula dalam keadaan meminum.

Baca Juga: Diketahui Punya Ilmu Melipat Bumi, Ayah Kiai Husein Ilyas Dapat Pesan Khusus dari Keturunan Rasulullah

Maka tiba-tiba, sebuah pena yang terbuat dari besi, keluar dari tembok lalu menulis sebuah syair:

أترجوا أمة قتلت حسينا # شفاعة جده يوم الحساب

Apakah umat yang telah membunuh Sidna Husain # Masih mengharapkan syafaat kakeknya di hari kiamat?

Sayyidah Zainab, saudari beliau keluar dari kemah dan mendendangkan sebuah syair dengan suara yang keras.

ماذا تقولون إن قال النبي لكم # ماذا فعلتم وأنتم أخر الأمم؟

بعترتي وبأهلي بعد مفتقدي # منهم أساري ومنهم ضرجوا بدم

ماكان هذا جزائي إذ نصحت لكم # أن تخلفوني بسوء في ذوي رحمى

Apa yang kelak akan kalian katakan ketika baginda Nabi bertanya: "Apa yang telah kalian lakukan, sementara kalian adalah umat paling terakhir?!

Apa yang telah kalian lakukan dengan keturunanku, keluargaku setelah aku tiada?! Sebagian dikejar-kejar, sebagian lagi ditumpahkan darahnya.

Inikah balasan kepadaku manakala aku telah menasihati kalian. Kalian mengingkariku dengan berbuat buruk kepada orang-orang yang memiliki kelembutan.

Baca Juga: Profil Sayyidah Sukainah Putri Imam Husein bin Ali yang Jadi Saksi Karbala dan Digiring Dari Kufah Menuju Syam

Kepala Mulia Sayyidina Husein 

Beberapa sejarawan, seperti Maqrizi, murid Ibnu Khaldun mengatakan bahwa kepala mulia sayyidina Husain dipindah dari Asqalan, Palestina menuju Mesir tanggal 8 Jumadil Akhir tahun 548 H.

Syaikh Abdul Wahab Sya'rani juga menyebutkan dalam Thabaqatul Kubra bahwa kepala Sidna Husain dibawa ke Mesir. Dimakamkan di makam yang tempatnya sangat masyhur.

Orang-orang yang membawa kepala beliau berjalan tanpa pakai sandal dari Gaza menuju Mesir karena rasa takdim kepada sayyidina Radhiyallahu Anhu. Āmin.

Hadis tentang Sayyidina Husain

Ada hadist yang masyhur diucapkan di Mesir.

أنا من حسين وحسين مني. أحب الله من أحب حسينا

Aku bagian dari sayyidina Husain dan Husain bagian dari diriku. Semoga Allah mencintai siapapun yang mencintai sayyidina Husain.

Syaikh Ali Jum'ah pernah mengatakan bahwa ketika sidna Husain dibunuh, seseorang Yahudi mengatakan kepada para pembunuh tersebut: "Sungguh aneh. Apakah yang kalian lakukan kepada Nabi-mu?!"

Baca Juga: Sayyidina Husein dan Keluarga Nabi Wafat di Karbala Saat Kehausan dan Leher yang Terpenggal

Tentu Sayyidina Husein bukan seorang Nabi. Tapi beliau bagian dari Rasulullah. Menyakitinya sama seperti menyakiti Rasulullah. Membunuhnya seakan-akan membunuh Nabi Rasulullah.

Ini menunjukkan bahwa sidna Husain dan Rasulullah laiknya satu kesatuan.

ناجتْ شَجَاعةَ هذا الحِبِّ قافِيتِي

يا من بظهر رسول الله ملعبه

Syairku memanggil manggil keberanian sosok yang dicintai ini. Wahai seseorang yang punggung Rasulullah adalah tempat bermainnya!

Karomah di Makam Sayyidna Husein

Setiap kali syaikh Syakrawi ziarah ke makam sidna al-Husain Alaihi al-Salam, beliau selalu mengucap salam dan beliau mendengar balasan salam itu dari Sayyidina Husein.

Suatu hari beliau mengucapkan salam, tapi gak mendapatkan respon sebagaimana biasa. Lalu beliau gundah hingga menangis.

Baca Juga: Detik-Detik Terjadinya Tragedi Karbala dan Rahasia Kemuliaan Sayyidina Husein

Dalam mimpi, beliau didatangi Sayyidina Husein, lalu beliau mengatakan:

"Syakrawi, Jangan marah! Saat itu (pada saat beliau tidak membalas salamnya) saya sibuk menyambut kedatangan kakekku al-Musthafa saw."

Habib Umar - di tengah kesibukan beliau - ketika ke Mesir menyempatkan diri menziarahi makam Sayyidina Husein.

Habib Muhammad Quraish Shihab juga menyempatkan ziarah ketika kunjungan ke Kairo.

Sayyid Ahmad al-Maliki juga mengatakan: "Demi Allah, di Sidna Husain penuh berkah. Jika kalian ditimpa kegundahan dan musibah, ziarahlah kalian ke sidna Husain."

Hal itu benar-benar mujarab. Seberat apapun masalah, kalau dibawa ke makam sidna Husain, akan mereda, meski gak hilang.

Syaikh Syakrawi pernah mengatakan:

إن لمصر بابا سيدنا الحسين , Pintu Mesir adalah sayyidina Husein.

Hari ini peringatan datangnya kepala mulia sayyidina Husain. Orang-orang dari luar Mesir datang jauh-jauh dari desa, menggelar perkemahan kecil guna untuk memeriahkan kedatangan kepala mulia Sayyidina Husein.

Baca Juga: Profil Sayyidah Fatimah Putri Sayyidina Husein yang Ikut Digiring dari Kufah ke Syam

Kecintaan orang-orang Mesir kepada ahli bayt tulus dan murni tanpa membenci para sahabat sebagaimana dilakukan beberapa orang syiah.

Kecintaan mereka kepada ahli bait Rasulullah sudah diakui oleh sayyidina Ibnu Abbas ketika beliau menyuruh Sayyidah Zainab pergi ke Mesir.

"Di sana ada kaum yang mencintaimu, karena kekerabatanmu dengan Rasulullah."

Konon Mesir sendiri mendapatkan berkah dari doa sayyidah Zainab ketika memasuki Mesir.

يا أهل مصر.. نصرتمونا نصركم الله.. وآويتمونا آواكم الله. وجعل لكم من كل مصيبة فرجًا ومن كل ضيق مخرجًا

"Wahai penduduk Mesir. Engkau telah membantu kami, semoga Allah membantu kalian. Kalian telah menolong kami, semoga Allah menolong kalian. Semoga dalam setiap musibah dan permasalahan kalian ada kelapangan dan jalan keluar."

Mumpung lagi di Mesir, sering-sering ziarah ke Sayyidina Husain. Madad Sayyidina Husain.

Baca Juga: Dituduh Syiah, Habib Husein Jafar Al Hadar Berikan Jawaban Menohok: Mereka Saja Santai, Kenapa Harus Serius

Keterangan profil singkat Sayyidina Husein cucu Rasulullah itu dikutip dari catatan Shihab Syaibani Mesir di facebook pribadinya yang diunggah 1 Desember 2021.***

 

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x