Putin Siap Perang Nuklir dengan Siapapun, Washington Siaga Satu dengan Rudal dan Bom

- 7 April 2022, 15:11 WIB
Putin Siap Perang Nuklir dengan Siapapun, Washington Siaga Satu dengan Rudal dan Bom
Putin Siap Perang Nuklir dengan Siapapun, Washington Siaga Satu dengan Rudal dan Bom /pixabay/

BERITA BANTUL - Keterangan Rusia dan berbagai negara Barat terus berlangsung makin panas dan menegangkan.

Amerika secara tegas beirkan sanksi kepada Rusia, bahkan anak Putin di AS juga dapat ancaman serius.

Inggris telah membekukan 350 miliar US Dolar dari "peti perang Putin" dan membuat lebih dari 60 persen cadangan mata uang asing (Rusia) tidak tersedia.

Baca Juga: Cek Informasi Cuti Bersama Lebaran 2022: 10 Hari Libur, Mulai 29 April Sampai 6 Mei

Sementara Jerman membuka fakta pembunuhan massal di Bucha melalui citra satelit di Berlin, bahwa Rusia adalah dalang genosida yang sangat memalukan kemanusiaan itu. 

Berbagai klaim dan serangan Amerika dan sekutunya tak mengendorkan Vladimir Putin untuk terus bergerak melawan hegemoni AS dan Barat. 

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Vladimir Putin mengungkapkan dirinya tak segan untuk perang dengan siapapun.

Vladimir Putin mengaku siap perang dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika lembaga tersebut menggangu invasi Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga: China Main Belakang Incar Kekayaan Natuna, Mampukah Indonesia Mewaspadainya?

Diplomat top Rusia, Dmitry Polyanskiy menyatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi jika Putin mengganggap NATO menggangu eksistensi negara tersebut.

"Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak, kami adalah kekuatan nuklir," tuturnya.

Perlu diketahui bahwa dalam meluncurkan nuklir, Vladimir Putin memiliki berbagai cara demi Rusia menghujani satu negara dengan nuklir.

Salah satunya bahkan terdapat pada koper canggih yang ia selalu bawa kemanapun ia pergi. Koper apa itu?

Baca Juga: Lembaga Think Tank Australia Soroti Indonesia, AS dan China Jadi Ancaman!

Dikutip dari Marca pada Senin, 28 Maret 2022, Vladimir Putin memiliki sebuah tas canggih bernama Cheget yang selalu ia bawa kemanapun ia bertugas.

Jika dilihat dari bentuknya, Cheget tampak kuno dengan bentuk layar hitam kecil dengan beberapa tombol di dalamnya.

Kebanyakan tombol berwarna putih tetapi ada satu tombol merah menonjol daripada yang lainnya.

Secara teori, tombol yang akan mengaktifkan nuklir ada di bagian tengah. Tetapi ia tidak akan langsung meluncurkannya.

Tombol tersebut akan mengaktifkan sebuah sistem komunikasi yang terenkripsi.

Baca Juga: AS Persenjatai Taiwan, Paket Rudal Senilai Rp 1,3 Triliun Dikirim, China Ingatkan Washington: Siap Lawan!

Dari pesan komunikasi itulah, Vladimir Putin bisa mengirimkan nuklir ke negara manapun hanya dengan jarinya saja.

Perlu diketahui, bahwa Cheget sudah ada sejak tahun 1980-an. Dikembangkan oleh Yuri Andropov, akhirnya koper Cheget ini masuk ke dalam pemerintahan Rusia di masa kepememimpinan Mikhael Gorbachev.

Di Rusia itu adalah simbol otoritas presiden. Namanya mengacu pada sebuah gunung di wilayah Kabardino Balkaria, Rusia.

Di bagian lain, Putin juga menyebutkan bahwa saat ini negaranya telah menempatkan pasukan nuklir dalam posisi siaga.

Rusia mengancam akan mengeluarkan nuklir tersebut jika hal yang tidak mereka inginkan terjadi.

Baca Juga: Pembunuhan Massal di Bucha, Jerman Buka Fakta terkait Rusia dari Citra Satelit Berlin

Dikutip dari Zonajakarta.com, pada 28 Februari 2022 lalu, Putin telah mengumumkan kepada khalayak terkait nuklir milik Rusia.

Yang mana saat ini, ia telah mempersiapkan tim nuklir strategis negara tersebut dalam siaga yang tinggi.

Hal ini mengacu dalam sebuah langkah yang dilakukan akibat dipicu oleh rasa kekhawatiran global.

Namun terkait hal ini, para pejabat Barat mengatakan bahwa mereka belum melihat tanda-tanda signifikan dari mobilisasi kekuatan nuklir Rusia.

Namun Moskow tetap memberikan peringatan terkait apa yang telah disampaikan oleh presiden mereka pada Februari tersebut.

Baca Juga: Mantan BIN Ungkap Rahasia Putin Siapkan Strategi Rusia Jadi Super Power

Mereka memperingatkan jika Amerika Serikat dan sekutu NATO memasok Ukraina dengan jet tempur, hal ini dapat meningkatkan perluasan perang.

Dijelaskan juga dari laman Aljazeera bahwa Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres juga sebelumnya telah menjelaskan terkait nuklir ini.

Yang mana ia mengatakan bahwa prospek konflik nuklir yang dulu sempat tidak terpikirkan, sekarang bisa saja masuk dalam ranah kemungkinan.

Terkait hal ini, sebelumnya Rusia memang telah mengirimkan rudal hipersonik pertama mereka ke Ukraina.

Bahkan juga diketahui bahwa rudal tersebut telah mencapai target dalam waktu yang sebentar, sehingga menghancurkan wilayah Ukraina.

Rusia memang memiliki persediaan hulu ledak dengan jumlah tidak sedikit atau terbesar di dunia, yang mana kecepatan hingga kemampuannya sangat sulit untuk dilacak.

Baca Juga: Humor Spesial Cak Lontong untuk NU, Gus Yahya dan Khofifah Ikut Tertawa

Washington Siaga Satu

Dalam laporan Allied Market Research menerangkan jika pasar global rudal dan bom nuklir meningkat salah satunya karena agresi Rusia di Ukraina.

"Pasar bom nuklir dan rudal global bernilai 72,64 miliar dolar AS pada 2020, dan diproyeksikan mencapai 126,34 miliar dolar AS pada 2030, tumbuh pada CAGR 5,4 persen dari 2021 hingga 2030," kata laporan dari Allied Market Research.

Presiden AS Joe Biden dilaporkan hendak menambah anggaran untuk kekuatan militer negaranya.

Washington selalu siaga satu untuk berbagai hal penting yang bisa saja terjadi, termasuk perang nuklir yang disuarakan Rusia.

Khususnya berkaitan dengan modernisasi triad nuklir milik Washington. Amerika Utara mendominasi lebih dari setengah pasar global pada tahun 2020, dikutip dari TRT World, Selasa 5 Maret 2022.

Baca Juga: Fakta Liga Champion, Blunder Konyol Edouard Mendy Bantu Benzema Cetak Hattrick, Chelsea Takhluk 3-1

Laporan tersebut memperkirakan pertumbuhan tercepat akan datang dari kawasan Asia-Pasifik. Lantaran adanya inisiatif dari negara-negara besar macam China, India, dan Pakistan.

China, India dan Pakistan dilaporkan berupaya untuk meningkatkan persenjataan nuklir mereka.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah